Home

Sabtu, 10 Juli 2010

Materi Manajemen Keuangan

ANALISIS RASIO KEUANGAN

A. PENGERTIAN

Merupakan alat analisis yang dinyatakan dalam artian relative maupun absolute untuk menjelaskan hubungan tertentu antara unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam suatu laporan keuangan (Neraca dan Laporan Laba Rugi)

Analisis terhadap rasio keuangan suatu perusahaan sangat penting dilakukan agar pihak internal (manajemen perusahaan) dan pihak eksternal (investor dan kreditor) mengetahui keadaan dan perkembangan kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu. Hasil analisis ini juga dapat digunakan untuk melihat kelemahan perusahaan selama periode waktu berjalan. Kelemahan yang terdapat di perusahaan dapat segera diperbaiki, sedangkan hasil yang cukup baik harus dipertahankan di masa yad. Selanjutnya hasil analisis rasio keuangan ini dapat digunakan untuk penyusunan rencana dan kebijakan keuangan di masa datang.

Rasio Likuiditas:

Untuk mengukur kemampuan perusahaan dlm memenuhi kewajiban financial jangka pendek.

Current Ratio=AL : UL

Cash Ratio = (Kas + Efek) : UL

Quick Ratio/Acid Test Ratio =

(Kas+Efek+Piutang) : UL

Working Capital to Total Asset =

(AL – UL) : Jlh Aktiva

Rasio Leverage/

Rasio Utang

Untuk mengukur seberapa jauh aktiva perush dibiayai dg hutang atau dibiayai oleh pihak luar

Debt Ratio = Jlh Utang`: Jlh Aktiva

Debt to Equity Ratio =

Jlh Utang : Modal Sendiri

Fixed Charge Coverage =

Debt Service Coverage =

Rasio Aktivitas:

Untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumberdaya yg dimiliki.

Total Asset Turnover =

Receivable Turnover =

Average Collection Period =

Inventory Turnover =

HPP : Persediaan rata2

Perputaran Aktiva Tetap =

Penj : Aktiva Tetap

Rasio Profitabilitas

Untuk mengukur seberapa besar kemampuan perush memperoleh laba dlm hub dg penjualan, aktiva maupun laba dan modal sendiri

Gross Profit Margin =

(Penj Neto – HPP) : Penj Neto

Operating Income Ratio =

(Penj Neto – HPP – Biaya2): Penj Neto

Net Profit Margin = EAT : Penj Neto

Earning Power of Total Investment =

EAT : Penjualan Neto

Net Earning Power =

EAT : Total Aktiva

Rate of Return for the owners =

EAT : Jlh Modal Sendiri

LATIHAN:

Berdasarkan data laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi PT. METAKE periode tahun 2007 dan 2008, anda diminta untuk menghitung dan menganalisis rasio keuangan perusahaan tersebut.

PT. METAKE

NERACA PER 31 DESEMBER 2007-2008

AKTIVA LANCAR

2007

2008

Kas dan Bank

55000000

67000000

Surat Berharga

45000000

35000000

Piutang Dagang

180000000

165000000

Persediaan

325000000

310000000

Jumlah Aktiva Lancar

605000000

577000000

Bangunan dan Peralatan

530000000

460000000

Akumulasi Penyusutan

130000000

110000000

Aktiva Tetap Bersih

400000000

350000000

TOTAL AKTIVA

1005000000

927000000

HUTANG LANCAR

Hutang Dagang

130000000

125000000

Hutang Wesel

155000000

125000000

Hutang Pajak

20000000

25000000

Hutang Gaji

40000000

35000000

Jumlah Hutang Lancar

345000000

310000000

HUTANG JANGKA PANJANG

155000000

172000000

MODAL

Saham Biasa (1.000.000 lembar)

230000000

230000000

Capital Surplus

125000000

125000000

Laba Ditahan

150000000

90000000

Jumlah Modal

505000000

445000000

TOTAL PASIVA

1005000000

927000000

PT. METAKE

LAPORAN LABA RUGI

Tahun yang berakhir 31 Desember

KETERANGAN

2007

2008

Penjualan Bersih

1200000000

1300000000

Harga Pokok Penjualan

900000000

950000000

Laba Kotor

300000000

350000000

Biaya Pemasaran

70000000

81000000

Biaya Administrasi dan Umum

125000000

132000000

Biaya Operasional

195000000

213000000

Laba sebelum Bunga dan pajak

105000000

137000000

Bunga Hutang

32500000

35500000

Laba Sebelum Pajak

72500000

101500000

Pajak

29000000

40600000

Laba Setelah Pajak

43500000

60900000

Pembayaran Deviden (5%)

2175000

3045000

Laba Ditahan

41325000

57855000

Masukkan hasil perhitungan anda pada table di bawah ini:

RASIO LIKUIDITAS

NO

KETERANGAN

2007

2008

1

Current Ratio

2

Cash Ratio

3

Quick Ratio

4

Net Working to Total Asset Ratio

RASIO LEVERAGE

NO

KETERANGAN

2007

2008

1

Debt Ratio

2

Debt to Equity Ratio

3

Fixed Charge Coverage (kali)

4

Debt Service Coverage (kali)

5

Time Interest Earned Ratio

RASIO AKTIVITAS

NO

KETERANGAN

2007

2008

1

Periode Pengumpulan Piutang (hr)

2

Perputaran Piutang (kali)

3

Perputaran Aktiva Tetap (kali)

4

Perputaran Persediaan (kali)

5

Perputaran Total Aktiva (kali)

RASIO PROFITABILITAS

NO

KETERANGAN

2007

2008

1

Gross Profit Margin

2

Net Profit Margin

3

Return on Investment

4

Return on Equity

5

Rentabilitas Ekonomi

☼ ☼ ☼ ☼

PENILAIAN USUL INVESTASI AKTIVA TETAP

METODE PAYBACK PERIOD

Merupakan suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas bersih/proceeds.

Bila proceeds setiap tahun jumlahnya sama, maka untuk menghitung payback period dilakukan dnegan cara membagi nilai investasi dengan proceeds tahunan.

Tetapi bila proceeds berbeda setiap tahun, maka proceeds dikurangkan ke nilai investasi setiap tahun hingga nilai investasi tertutupi.

Untuk menilai kelayakan usul investasi dengan metode ini adalah dengan cara membandingkan dengan maximum payback period yang dapat diterima. Bila payback period lebih pendek waktunya dibanding maximum payback period maka usul investasi dapat diterima.


Contoh:

PT KEBILE-BILE akan mengevaluasi kelayakan usulan pembelian mesin baru. Data yang berhungan adalah:

Harga perolehan Rp1.000.000.000,00

Nilai sisa tidak ada

Masa manfaat 10 tahun

Payback period diharapkan 8 tahun

Jika PT KEBILE-BILE memperoleh proceeds yang jumlahnya sama setiap tahun Rp150.000.000,00 maka Payback Period adalah:

x 1 tahun = 6,67 tahun

Jika dibandingkan dengan maximum payback period = 8 tahun, maka pembelian mesin baru ini layak untuk dilaksanakan.

Jika PT. KEBILE-BILE memperoleh proceeds yang jumlahnya berbeda setiap tahun yaitu: Rp140.000.000,00; Rp150.000.000,00; Rp160.000.000,00; Rp170.000.000,00; Rp175.000.000,00; Rp170.000.000,00; Rp165.000.000,00; Rp160.000.000,00; Rp150.000.000,00; Rp150.000.000,00.

Maka Payback Periodnya adalah:6 tahun + 0,2 tahun = 6,2 tahun.

Diperoleh dari:

Rp140.000.000,00+Rp150.000.000,00+Rp160.000.000,00+Rp170.000.000,00+

Rp175.000.000,00;+Rp170.000.000,00= Rp965.000.000,00 -> 6 tahun

(Rp1.000.000.000,00 – Rp965.000.000,00)/Rp165.000.000,00 x 1 th = 0,2 tahun

Jika dibandingkan dengan maximum payback period = 8 tahun, maka pembelian mesin baru ini layak untuk dilaksanakan.

METODE NET PRESENT VALUE (NPV)

Merupakan proceeds yang didiskontokan atas dasar biaya modal atau rate of return yang diinginkan. Bila NPV > 0, Layak; NPV <>

Contoh:

PT. DEK SANGKE akan mengevaluasi kelayakan suatu usulan pembelian mesin baru dengan metode NPV berdasarkan data sbb:

Harga Perolehan mesin Rp1.000.000.000,00 (disusut dg metode garis lurus)

Nilai sisa Rp100.000.000,00

Masa Manfaat 4 tahun

Tarif pajak 20%

Bunga per tahun 12%

Laba Akuntansi Sebelum Pajak : Rp150.000.000,00; Rp175.000.000,00;

Rp190.000.000,00; Rp150.000.000,00.

Penyusutan = = 225.000.000

Sebelum menghitung NPV, harus dilakukan pencarian nilai proceeds.

Th

Laba Akt Sblm Pjk

Pajak20%

Laba Akt Setlh Pjk

Penyusutan

Laba Tunai Setlh Pjk

0

0

0

0

0

(1.000.000.000)

1

150.000.000

30.000.000

120.000.000

225.000.000

345.000.000

2

175.000.000

35.000.000

140.000.000

225.000.000

365.000.000

3

190.000.000

38.000.000

152.000.000

225.000.000

377.000.000

4

150.000.000

30.000.000

120.000.000

225.000.000

345.000.000

665.000.000

133.000.000

532.000.000

Setelah diperoleh nilai proceeds dikalikan dengan discount factor 12% maka diperoleh Present Value, dan setelah dikurangi dengan Nilai Investasi diperoleh Net Present Value.

Th

Proceeds

Df 12%

Present Value

0

(1.000.000.000)

1,000

1

345.000.000

0,8929

2

365.000.000

0,7972

3

377.000.000

0,7118

4

345.000.000

0,6355

NET PRESENT VALUE

METODE INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)

Merupakan tingkat bunga yang menyamakan antara jumlah nilai sekarang dari proceeds dengan nilai sekarang investasi. Keputusan untuk menerima atau menolak usulan investasi dengabn menggunakan metode ini adalah dengan membandingkan antara IRR dengan biaya modal. Bila IRR > biaya modal maka usul pembelian mesin baru layak dilaksanakan. Bila tidak sebaiknya ditolak.

Rumus:

IRR =P1 – C1 x

P1 = tingkat bunga ke-1

P2 = tingkat bunga ke-2

C1 = NPV pada tingkat bunga ke-1

C2 = NPV pada tingkat bunga ke-2

LATIHAN:

Hitunglah NPV dan IRR dari contoh soal di atas!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar